Langsung ke konten utama

Roro Jonggrang: Legenda Seribu Candi

 

Di sebuah kerajaan besar di Jawa Tengah, hiduplah seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang. Ia adalah putri dari Raja Prabu Baka, seorang raja yang bijaksana dan adil. Kecantikan Roro Jonggrang sudah terkenal di seluruh negeri, dan banyak pangeran yang ingin meminangnya.

Suatu hari, seorang pangeran tampan bernama Pangeran Bandung Bondowoso datang ke kerajaan Roro Jonggrang. Ia tertarik dengan kecantikan sang putri dan ingin melamarnya.

"Salam, Putri Roro Jonggrang. Aku adalah Pangeran Bandung Bondowoso. Aku telah mendengar tentang kecantikanmu dan ingin menjadikanmu istriku," kata Pangeran Bandung dengan penuh keyakinan.

Roro Jonggrang tersenyum lembut. "Salam, Pangeran Bandung. Terima kasih atas niat baikmu, namun aku tidak bisa menerima lamaranmu begitu saja. Aku memiliki syarat yang harus kau penuhi."

 

Pangeran Bandung mengernyitkan alisnya. "Apa syarat itu, Putri? Aku akan melakukannya demi mendapatkan hatimu."

Roro Jonggrang lalu memberi tantangan kepada Pangeran Bandung. "Jika kau ingin menikahiku, kau harus membangun seribu candi dalam satu malam sebelum ayam berkokok. Jika kau berhasil, aku akan menjadi istrimu."

Pangeran Bandung terkejut mendengar syarat tersebut, namun ia tidak mundur. "Baiklah, aku terima tantanganmu. Aku akan membangun seribu candi dalam satu malam."

 

Pangeran Bandung menggunakan kesaktiannya untuk memanggil para jin agar membantunya membangun seribu candi. Dalam waktu singkat, ratusan candi sudah berdiri megah di hadapan mereka.

Melihat hal itu, Roro Jonggrang mulai cemas. Ia takut Pangeran Bandung benar-benar akan menyelesaikan tantangan tersebut dan ia harus menikah dengannya. Roro Jonggrang pun mencari akal untuk menggagalkan usaha Pangeran Bandung.

 

Roro Jonggrang meminta bantuan para dayang dan penduduk desa untuk membunyikan lesung dan menaburkan bunga di udara agar terlihat seperti fajar telah tiba. Mereka juga menyalakan api dan membuat ayam berkokok lebih awal.

Pangeran Bandung yang sedang sibuk menyelesaikan candi terakhir terkejut ketika mendengar ayam berkokok. Ia melihat sekeliling dan mendapati para jin pergi karena mengira hari sudah pagi.

"Apa yang terjadi? Mengapa ayam berkokok lebih awal?" kata Pangeran Bandung dengan marah.

 

Pangeran Bandung sangat marah ketika menyadari bahwa Roro Jonggrang telah menipunya. "Ini tidak adil! Kau telah mempermainkanku!" katanya dengan suara penuh amarah.

Roro Jonggrang mencoba untuk tetap tenang. "Maafkan aku, Pangeran Bandung. Tapi ini adalah satu-satunya cara agar aku tidak harus menikah denganmu."

Pangeran Bandung yang penuh kemarahan kemudian mengutuk Roro Jonggrang. "Kau telah membuatku marah, maka kau akan berubah menjadi patung batu sebagai bagian dari candi terakhir ini!"

Dalam sekejap, Roro Jonggrang berubah menjadi patung batu yang indah. Candi yang dibangun oleh Pangeran Bandung akhirnya lengkap dengan patung Roro Jonggrang sebagai candi terakhir.

 

Setelah mengutuk Roro Jonggrang, Pangeran Bandung merasa sangat menyesal. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa ia telah kehilangan cintanya dan berubah menjadi patung.

"Maafkan aku, Roro Jonggrang. Aku tidak seharusnya membiarkan amarah menguasai diriku," kata Pangeran Bandung dengan sedih. Ia kemudian meninggalkan candi tersebut dan berkelana tanpa tujuan. Hatinya penuh dengan rasa bersalah dan penyesalan yang mendalam.

 

Meski Roro Jonggrang telah berubah menjadi patung, kecantikannya masih terpancar dari wajah patung tersebut. Candi-candi yang dibangun oleh Pangeran Bandung pun berdiri megah, menambah keindahan dan keagungan tempat tersebut. Penduduk setempat sering datang untuk berdoa dan mengenang kisah cinta tragis yang terjadi di sana.

Matahari terbenam di balik candi-candi, menciptakan pemandangan yang sangat indah dan mempesona. Suara angin yang berhembus lembut di antara candi-candi membawa kedamaian bagi siapa pun yang datang berkunjung.

Pelajaran bagi Semua

Legenda ini mengajarkan kita tentang pentingnya kejujuran, kesabaran, dan pengendalian diri. Tidak ada yang baik yang datang dari berbuat curang atau membiarkan amarah menguasai diri kita. Banyak orang yang datang untuk belajar dari kisah ini, berharap agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

 

Pesan Moral: "Kejujuran dan kesabaran adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan yang sejati. Jangan biarkan amarah dan kecurangan merusak hubungan dan keputusan kita."

 

Terima kasiiih …

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Itik Buruk Rupa yang Menjadi Indah

Di sebuah desa kecil yang damai, dikelilingi oleh ladang hijau dan aliran sungai yang jernih, hiduplah sekelompok itik di sebuah peternakan yang indah. Musim semi tiba dengan bunga-bunga yang bermekaran, dan udara dipenuhi dengan kicauan burung serta aroma manis bunga-bunga liar. Di dalam kandang yang nyaman, induk itik sedang menunggu telur-telurnya menetas. Ia sangat senang karena segera akan menjadi ibu dari anak-anak itik yang lucu. "Anak-anakku, cepatlah menetas. Ibu sudah tidak sabar ingin bertemu dengan kalian," kata induk itik dengan penuh kasih sayang.   Beberapa hari kemudian, satu per satu telur-telur itu mulai menetas. Anak-anak itik keluar dari cangkang dengan bulu lembut mereka yang berwarna kuning cerah. Namun, ada satu telur yang menetas lebih lama dan mengeluarkan anak itik yang berbeda. Anak itik ini memiliki bulu abu-abu kusam dan bentuk tubuh yang lebih besar dibandingkan saudaranya. "Anak-anak, ini adik kalian. Meskipun penampilannya berbed...

Keajaiban Cinta Putri Gading Cempaka: Pertarungan Melawan Penyihir dan Naga

  Pada suatu hari di Kerajaan Sekala Brak, hiduplah seorang raja bijaksana bernama Raja Tihang Bertuah. Raja ini memiliki seorang putri cantik yang sangat disayanginya bernama Putri Gading Cempaka. Putri Gading Cempaka dikenal karena kecantikan dan kelembutannya. Rambutnya yang hitam panjang berkilau bagaikan malam yang penuh bintang, dan senyumnya yang manis seperti cahaya matahari pagi. Kerajaan Sekala Brak dikelilingi oleh pegunungan yang hijau dan subur. Udara di sana sejuk dan segar, dengan angin sepoi-sepoi yang membelai lembut wajah para penduduk. Setiap pagi, burung-burung berkicau riang, seakan menyambut hari baru dengan penuh semangat. Suatu hari, datanglah seorang pangeran tampan dari Kerajaan Pagaruyung bernama Pangeran Putra Jaya. Pangeran ini terkenal karena keberaniannya dan keadilannya dalam memimpin. Ia datang ke Kerajaan Sekala Brak untuk menjalin persahabatan dan aliansi dengan Raja Tihang Bertuah. Ketika Pangeran Putra Jaya bertemu dengan Putri Gading Cemp...

Pangeran Kodok: Kisah Pangeran yang Diubah

  Di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah seorang pangeran tampan bernama Alaric. Pangeran Alaric adalah seorang pangeran yang baik hati dan bijaksana. Suatu hari, seorang penyihir jahat yang iri dengan ketampanan dan kebaikan hati Alaric mengutuknya menjadi seekor katak. Istana tempat Alaric tinggal sangat megah dengan taman yang penuh bunga berwarna-warni dan kolam ikan yang tenang. Di malam hari, lampu-lampu istana berkilauan seperti bintang, menciptakan suasana yang magis. "Alaric, apakah kau sudah siap untuk pertemuan hari ini?" tanya Raja, ayah Alaric. "Tentu saja, Ayah," jawab Alaric dengan senyum. Saat Alaric berjalan-jalan di hutan, dia bertemu dengan penyihir jahat yang bernama Morgana. Morgana mengutuk Alaric menjadi seekor katak sebagai balas dendam karena Alaric tidak mau menikah dengannya. Hutan tempat Alaric berubah menjadi katak sangat lebat dan dipenuhi dengan pepohonan tinggi yang daunnya menari-nari ditiup angin. Cahaya matahari yang masuk ...