Di sebuah
kerajaan besar di Jawa Tengah, hiduplah seorang putri cantik bernama Roro
Jonggrang. Ia adalah putri dari Raja Prabu Baka, seorang raja yang bijaksana
dan adil. Kecantikan Roro Jonggrang sudah terkenal di seluruh negeri, dan
banyak pangeran yang ingin meminangnya.
Suatu hari,
seorang pangeran tampan bernama Pangeran Bandung Bondowoso datang ke kerajaan
Roro Jonggrang. Ia tertarik dengan kecantikan sang putri dan ingin melamarnya.
"Salam,
Putri Roro Jonggrang. Aku adalah Pangeran Bandung Bondowoso. Aku telah
mendengar tentang kecantikanmu dan ingin menjadikanmu istriku," kata
Pangeran Bandung dengan penuh keyakinan.
Roro
Jonggrang tersenyum lembut. "Salam, Pangeran Bandung. Terima kasih atas
niat baikmu, namun aku tidak bisa menerima lamaranmu begitu saja. Aku memiliki
syarat yang harus kau penuhi."
Pangeran
Bandung mengernyitkan alisnya. "Apa syarat itu, Putri? Aku akan
melakukannya demi mendapatkan hatimu."
Roro
Jonggrang lalu memberi tantangan kepada Pangeran Bandung. "Jika kau ingin
menikahiku, kau harus membangun seribu candi dalam satu malam sebelum ayam
berkokok. Jika kau berhasil, aku akan menjadi istrimu."
Pangeran
Bandung terkejut mendengar syarat tersebut, namun ia tidak mundur.
"Baiklah, aku terima tantanganmu. Aku akan membangun seribu candi dalam
satu malam."
Pangeran
Bandung menggunakan kesaktiannya untuk memanggil para jin agar membantunya
membangun seribu candi. Dalam waktu singkat, ratusan candi sudah berdiri megah
di hadapan mereka.
Melihat hal
itu, Roro Jonggrang mulai cemas. Ia takut Pangeran Bandung benar-benar akan
menyelesaikan tantangan tersebut dan ia harus menikah dengannya. Roro Jonggrang
pun mencari akal untuk menggagalkan usaha Pangeran Bandung.
Roro
Jonggrang meminta bantuan para dayang dan penduduk desa untuk membunyikan
lesung dan menaburkan bunga di udara agar terlihat seperti fajar telah tiba.
Mereka juga menyalakan api dan membuat ayam berkokok lebih awal.
Pangeran
Bandung yang sedang sibuk menyelesaikan candi terakhir terkejut ketika
mendengar ayam berkokok. Ia melihat sekeliling dan mendapati para jin pergi
karena mengira hari sudah pagi.
"Apa
yang terjadi? Mengapa ayam berkokok lebih awal?" kata Pangeran Bandung
dengan marah.
Pangeran
Bandung sangat marah ketika menyadari bahwa Roro Jonggrang telah menipunya.
"Ini tidak adil! Kau telah mempermainkanku!" katanya dengan suara
penuh amarah.
Roro
Jonggrang mencoba untuk tetap tenang. "Maafkan aku, Pangeran Bandung. Tapi
ini adalah satu-satunya cara agar aku tidak harus menikah denganmu."
Pangeran
Bandung yang penuh kemarahan kemudian mengutuk Roro Jonggrang. "Kau telah
membuatku marah, maka kau akan berubah menjadi patung batu sebagai bagian dari
candi terakhir ini!"
Dalam
sekejap, Roro Jonggrang berubah menjadi patung batu yang indah. Candi yang
dibangun oleh Pangeran Bandung akhirnya lengkap dengan patung Roro Jonggrang
sebagai candi terakhir.
Setelah
mengutuk Roro Jonggrang, Pangeran Bandung merasa sangat menyesal. Ia tidak bisa
menerima kenyataan bahwa ia telah kehilangan cintanya dan berubah menjadi
patung.
"Maafkan
aku, Roro Jonggrang. Aku tidak seharusnya membiarkan amarah menguasai
diriku," kata Pangeran Bandung dengan sedih. Ia kemudian meninggalkan
candi tersebut dan berkelana tanpa tujuan. Hatinya penuh dengan rasa bersalah
dan penyesalan yang mendalam.
Meski Roro
Jonggrang telah berubah menjadi patung, kecantikannya masih terpancar dari
wajah patung tersebut. Candi-candi yang dibangun oleh Pangeran Bandung pun
berdiri megah, menambah keindahan dan keagungan tempat tersebut. Penduduk
setempat sering datang untuk berdoa dan mengenang kisah cinta tragis yang
terjadi di sana.
Matahari
terbenam di balik candi-candi, menciptakan pemandangan yang sangat indah dan
mempesona. Suara angin yang berhembus lembut di antara candi-candi membawa
kedamaian bagi siapa pun yang datang berkunjung.
Pelajaran bagi Semua
Legenda ini
mengajarkan kita tentang pentingnya kejujuran, kesabaran, dan pengendalian
diri. Tidak ada yang baik yang datang dari berbuat curang atau membiarkan
amarah menguasai diri kita. Banyak orang yang datang untuk belajar dari kisah
ini, berharap agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Pesan Moral: "Kejujuran
dan kesabaran adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan yang sejati. Jangan
biarkan amarah dan kecurangan merusak hubungan dan keputusan kita."
Terima
kasiiih …
Komentar
Posting Komentar
Lets comment ...