Pada zaman dahulu, tinggallah seorang Raja dan Ratu di istana megah. Mereka dikaruniai seorang puteri yang putih dan bersih. Hingga sang Raja dan Ratu mengundang tujuh peri untuk datang dan memberkati Puteri mereka. Dalam kelahiran puterinya, semua peri sangat gembira atas kelahirannya dan memberikan doa kepada sang Puteri.
Di sela-sela kesedihan itu, Peri ketujuh mendekati sang Puteri dan memberikan doanya, “Maafkan aku, Puteri yang manis. Aku memang tak bisa membatalkan kutukan Peri Tua, tetapi aku dapat memberikan keberkatan agar engkau tak mati jika terkena jarum pintal, melainkan engkau hanya tertidur pulas selama seratus tahun hingga ada seorang Pangeran tampan dan gagah berani akan datang untuk membangunkanmu”.
Mendengar Peri ketujuh memberkati sang Puteri, Raja dan Ratu merasa sedikit legah. Lalu pada hari itu, Raja dan Ratu membuat peraturan baru bahwa di wilayah kerajaan itu tidak boleh ada alat pintal satu pun. Para pengawal dan pasukan kerajaan menyita dan menghancurkan semua alat pintal demi selamatan sang Puteri.
Waktu terus berjalan hingga sang Puteri telah berusia 18 tahun. Diusianya, Raja dan Ratu tak memikirkan kutukan oleh Peri Tua lagi, sehingga Raja dan Ratu bepergian sepanjang hari. Di hari itu, sang Puteri merasa kesepian dan berjalan-jalan mengelilingi istana dan Ia sampai di sebuah balkon. Di sana, sang Puteri berjumpa dengan wanita tua yang sedang memintal benang menggunakan alat pintal. Karena sang Puteri belum pernah melihat alat pintal, lalu ia sangat tertarik dan ingin mencobanya. Ketika sang Puteri mencoba alat pintal itu, wanita tua itu dengan sengaja menusukkan jarum pintal ke tangan sang Puteri.
"Auhh, tanganku tertusuk....", kata sang Puteri dengan kesakitan. Lalu sang Puteri jatuh tak sadarkan diri dan tertidur karena terkena kutukan.
"Hahaha.... Sekarang tertidurlah dan pergilah dari dunia ini secepatnya!!! Hahaha....", kata Wanita Tua itu dengan senang. Sebenarnya Wanita Tua itu adalah jelmaan dari Peri Tua yang tak diundang oleh Raja dan Ratu pada saat kelahirannya. Lalu Peri Tua itu pun menghilang dalam kegelapan.
Dalam waktu singkat, semak belukar yang lebat berduri dan pepohonan yang menjulang tinggi tumbuh di seluruh wilayah kerajaan, hingga puncak istana pun hanya dapat terlihat ujungnya sedikit. Sehingga tak ada siapapun yang bisa menerobosnya hingga kutukan berakhir pada seratus tahun berikutnya. Karena menjadi sangat tertutup, istana tersebut menjadi sebuah cerita legenda setempat yang di dalamnya ada seorang Puteri cantik jelita yang tertidur karena kutukan.
Ketika sang Pangeran berhasil menembus semak belukar, Ia sangat terkejut karena ada banyak sekali orang dan hewan peliharaan yang terbaring dan tertidur di mana-mana, tetapi mereka tidak ada yang mati. sang Pangeran berfikiran kalau mereka hanya tertidur sangat nyenyak. Lalu Pangeran tampan itu masuk ke dalam ruang istana. Di sana sang Pangeran melihat seluruh pengawal kerajaan tertidur pulas.
- SEKIAN
Peri pertama berkata, “Di masa depan kamu akan menjadi Puteri paling cantik di dunia”. Lalu Peri
kedua berdoa, “Di masa depan kamu akan menjadi seorang Puteri yang selalu riang gembira”. Peri ketiga
mengatakan, “Di masa depan kamu akan selalu mendapatkan banyak rasa kasih sayang dari orang sekelilingmu”. Lalu Peri keempat berkata, “Di masa depan kamu akan bisa menari dengan sangat anggun dan gemulai”. Kemudian Peri kelima berkata, “Di masa depan kamu akan menjadi penyanyi berbakat yang suaranya sangat indah dan merdu sekali”. Dan Peri
keenam berkata, “Di masa depan kamu akan sangat hebat memainkan alat musik”.
Namun ketika peri ketujuh mendekati sang Puteri, tiba-tiba datang seorang Peri Tua dalam acara pemberkatan. Peri Tua itu sangat marah karena Raja dan Ratu tidak
mengundangnya. Semua undangan kerajaan sangat terkejut atas kedatangan Peri Tua itu dan
mengira bahwa Ia sudah meninggal atau pergi dari kerajaan itu. Kemudian Peri Tua itu mendekati dan mengutuk sang Puteri, “Wahai Puteri, Kelak jarimu akan
tertusuk oleh jarum pintal dan kamu akan mati!”. Kemudian Peri Tua itu menghilang dari kerajaan. Dan semua tamu undangan sangat terkejut dan sang Ratu pun mulai menangis.
Di sela-sela kesedihan itu, Peri ketujuh mendekati sang Puteri dan memberikan doanya, “Maafkan aku, Puteri yang manis. Aku memang tak bisa membatalkan kutukan Peri Tua, tetapi aku dapat memberikan keberkatan agar engkau tak mati jika terkena jarum pintal, melainkan engkau hanya tertidur pulas selama seratus tahun hingga ada seorang Pangeran tampan dan gagah berani akan datang untuk membangunkanmu”.
Mendengar Peri ketujuh memberkati sang Puteri, Raja dan Ratu merasa sedikit legah. Lalu pada hari itu, Raja dan Ratu membuat peraturan baru bahwa di wilayah kerajaan itu tidak boleh ada alat pintal satu pun. Para pengawal dan pasukan kerajaan menyita dan menghancurkan semua alat pintal demi selamatan sang Puteri.
Waktu terus berjalan hingga sang Puteri telah berusia 18 tahun. Diusianya, Raja dan Ratu tak memikirkan kutukan oleh Peri Tua lagi, sehingga Raja dan Ratu bepergian sepanjang hari. Di hari itu, sang Puteri merasa kesepian dan berjalan-jalan mengelilingi istana dan Ia sampai di sebuah balkon. Di sana, sang Puteri berjumpa dengan wanita tua yang sedang memintal benang menggunakan alat pintal. Karena sang Puteri belum pernah melihat alat pintal, lalu ia sangat tertarik dan ingin mencobanya. Ketika sang Puteri mencoba alat pintal itu, wanita tua itu dengan sengaja menusukkan jarum pintal ke tangan sang Puteri.
"Auhh, tanganku tertusuk....", kata sang Puteri dengan kesakitan. Lalu sang Puteri jatuh tak sadarkan diri dan tertidur karena terkena kutukan.
"Hahaha.... Sekarang tertidurlah dan pergilah dari dunia ini secepatnya!!! Hahaha....", kata Wanita Tua itu dengan senang. Sebenarnya Wanita Tua itu adalah jelmaan dari Peri Tua yang tak diundang oleh Raja dan Ratu pada saat kelahirannya. Lalu Peri Tua itu pun menghilang dalam kegelapan.
Di hari yang sama, Raja dan Ratu kembali. Mereka kebingungan
karena sang Puteri menghilang dari istana. Saat seorang pengawal menemukannya, Raja teringat bahwa kutukan Peri Tua yang jahat telah menjadi kenyataan. Lalu sang Puteri dibawa dan
dibaringkan di tempat tidurnya. Sesegera mungkin sang Raja mengirimkan kabar mengenai peristiwa
itu ke peri ketujuh.
Sesuai dengan keberkatan Peri ketujuh yang baik hati. Lalu ia bergegas ke istana dan Peri ketujuh itu menidurkan semua orang di kerajaan agar saat
kutukan sang Puteri berakhir, mereka semua akan bangun bersama-sama.
Dalam waktu singkat, semak belukar yang lebat berduri dan pepohonan yang menjulang tinggi tumbuh di seluruh wilayah kerajaan, hingga puncak istana pun hanya dapat terlihat ujungnya sedikit. Sehingga tak ada siapapun yang bisa menerobosnya hingga kutukan berakhir pada seratus tahun berikutnya. Karena menjadi sangat tertutup, istana tersebut menjadi sebuah cerita legenda setempat yang di dalamnya ada seorang Puteri cantik jelita yang tertidur karena kutukan.
Setelah masa seratus tahun berakhir, seorang Pangeran tampan sedang berburu untuk tangkapannya. Pangeran itu kebetulan
sedang melewati wilayah kerajaan itu dan melihat pucuk-pucuk istana di antara semak belukar. Sebelumnya, sang Pangeran sudah banyak mendengar cerita tentang istana kerajaan itu, seperti istana berhantu, tempat para penyihir, dan cerita lainnya yang sangat
menyeramkan.
Karena penasaran, sang Pangeran mencari kakek-kakek yang mengetahui pasti tentang kerajaan penuh misteri itu. Lalu kakek itu menceritakan bahwa menurut leluhurnya, ada seorang Puteri yang paling
cantik di dunia yang tertidur di dalam istana semak belukar itu karena kutukan dari Peri Tua jahat. Sang
Puteri akan terus tertidur hingga ada seorang Pangeran tampan dan gagah berani yang datang untuk
membangunkannya.
Mendengar pernyataan kakek bijaksana itu, sang Pangeran yang pemberani itu bergegas menuju kerajaan
misterius itu. Sang Pangeran berniat untuk menyelamatkan sang Puteri kerajaan. Ketika tiba di depan istana semak belukar itu, sang Pangeran mengambil pedangnya dan berjuang menembus semak belukar dan pepohonan tinggi agar dapat masuk ke dalam wilayah kerajaan yang misterius itu.
Ketika sang Pangeran berhasil menembus semak belukar, Ia sangat terkejut karena ada banyak sekali orang dan hewan peliharaan yang terbaring dan tertidur di mana-mana, tetapi mereka tidak ada yang mati. sang Pangeran berfikiran kalau mereka hanya tertidur sangat nyenyak. Lalu Pangeran tampan itu masuk ke dalam ruang istana. Di sana sang Pangeran melihat seluruh pengawal kerajaan tertidur pulas.
Melihat semua orang tertidur, sang Pangeran berjalan-jalan menjelajahi istana itu hingga akhirnya sang Pangeran berhasil menemukan sang
Puteri di sebuah kamar. Betapa terkejutnya sang Pangeran karena terpesona oleh kecantikan sang Puteri. Memandang kecantikannya, sang Pangeran berlutut dan mencium tangan sang Puteri. Dan saat itulah kutukan Peri Tua berakhir. Lalu sang Puteri membuka matanya. Sang Puteri merasa senang karena Ia telah lama menanti kedatangan Pangeran tampan.
Di saat yang bersamaan, Raja dan Ratu serta semua pengawal istana dan seluruh pejabat kerajaan terbangun. Semak belukar yang lebat dan pepohonan tinggi menghilang. Semua orang terbangun dan kembali melihat keadaan sang Puteri. Lalu Raja dan Ratu juga terbangun dan mereka menyambut kedatangan sang
Pangeran dari kerajaan tetangga itu.
Atas hilangnya kutukan itu, Peri Tua datang ke istana dan menantang sang Pangeran. Namun sang Pangeran mengayunkan pedang miliknya dan mematahkan tongkat sakti milik Peri Tua. Lalu Peri Tua terkena sihirnya sendiri dan mati terbakar.
Atas keberanian dan kegagahan sang Pangeran tampan, di hari berikutnya sang Puteri dan sang Pangeran tampan pun menikah. Lalu mereka hidup bahagia selamanya.
Atas keberanian dan kegagahan sang Pangeran tampan, di hari berikutnya sang Puteri dan sang Pangeran tampan pun menikah. Lalu mereka hidup bahagia selamanya.
- SEKIAN
No comments:
Post a Comment
Let's comment ...