Di sebuah desa yang damai dan sejuk, hiduplah seorang anak gembala kecil bernama Bima. Bima dikenal oleh semua orang di desanya sebagai anak yang rajin, cerdas, dan terutama jujur. Setiap hari, ia menggembalakan domba-domba keluarganya di padang rumput yang luas dan hijau.
Suatu hari, ketika Bima sedang menggembalakan
domba-dombanya, ia menemukan sebuah kantong kecil yang tergeletak di tanah.
Dengan hati-hati, Bima mengambil kantong itu dan melihat isinya. Betapa
terkejutnya Bima ketika menemukan bahwa kantong itu penuh dengan emas yang
berkilauan di bawah sinar matahari.
"Wah, ini pasti kantong emas milik seseorang yang
hilang," kata Bima kepada dirinya sendiri. "Aku harus mencari tahu
siapa pemiliknya."
Bima berpikir sejenak dan memutuskan untuk membawa kantong
emas itu ke kepala desa. Ia berharap kepala desa bisa membantunya menemukan
pemilik kantong emas tersebut. Dalam perjalanan menuju rumah kepala desa, Bima
bertemu dengan temannya, Lila.
Lila: "Hai,
Bima! Apa yang kau bawa di kantongmu itu?" Bima: "Oh, aku
menemukan kantong emas ini di padang rumput. Aku akan membawanya ke kepala desa
agar pemiliknya bisa ditemukan." Lila: "Wah, banyak sekali
emasnya! Kenapa tidak kau simpan saja untuk dirimu sendiri, Bima? Tidak ada
yang tahu kalau kau yang menemukannya." Bima: "Tidak, Lila.
Itu bukan milikku. Aku harus mengembalikan kantong ini kepada pemiliknya.
Kejujuran adalah hal yang penting."
Bima tiba di rumah kepala desa dan menceritakan semuanya.
Kepala desa sangat terkesan dengan kejujuran Bima.
Kepala Desa:
"Bima, kau benar-benar anak yang jujur dan baik hati. Aku akan mengumumkan
kepada seluruh desa tentang kantong emas yang kau temukan ini."
Selang beberapa hari, datanglah seorang pedagang kaya ke
desa tersebut. Ia sangat gelisah dan mencari-cari sesuatu.
Pedagang:
"Tolong, bantu aku! Aku kehilangan kantong emasku ketika aku melewati desa
ini." Kepala Desa: "Jangan khawatir, Pak. Anak ini, Bima,
menemukan kantong emasmu dan membawanya kepadaku. Bima, bisa kau ambilkan
kantong emas itu?"
Bima mengambil kantong emas tersebut dan menyerahkannya
kepada pedagang.
Pedagang:
"Terima kasih, Bima. Kau benar-benar anak yang luar biasa. Aku sangat
berterima kasih karena kejujuranmu. Sebagai tanda terima kasih, aku ingin
memberikan sebagian emas ini kepadamu." Bima: "Terima kasih,
Pak. Tapi, saya hanya melakukan apa yang menurut saya benar." Pedagang:
"Kejujuranmu sangat berharga, Bima. Kau pantas mendapatkannya."
Bima menerima hadiah dari pedagang tersebut dengan hati yang
senang. Ia pulang ke rumah dan menceritakan semuanya kepada keluarganya.
Keluarga Bima sangat bangga padanya. Kabar tentang kejujuran Bima pun menyebar
ke seluruh desa, dan semua orang menghargai dan memujinya.
Pesan Moral
Kejujuran adalah hal yang sangat penting. Dengan jujur, kita
akan mendapatkan kepercayaan dan penghargaan dari orang lain. Bima mengajarkan
kita bahwa kejujuran selalu membawa kebaikan, baik bagi diri sendiri maupun
orang lain.
Komentar
Posting Komentar
Lets comment ...