Blog ini berisi tentang 1001 cerita rakyat seperti kumpulan dongeng, fabel, legenda suatu wilayah, cerita lucu, kumpulan motivasi. Selamat Membaca.

Total Tayangan Laman

Cinderella

        Pada suatu hari, terdapat kerajaan megah dan seorang anak perempuan yang cantik jelita dan baik hati. Ia tinggal bersama ibu tiri dan kedua kakak tirinya. Ia dirawat oleh mereka karena orangtua anak perempuan cantik itu telah meninggal dunia.

       Keseharian di dalam rumah itu, Ia disuruh mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga. Ia selalu dibentak, diperlakukan kasar dan hanya diberi makan sekali dalam sehari oleh ibu tirinya. Dan kakak-kakaknya yang jahat memanggilnya dengan nama Cinderela. Cinderela yang berarti gadis yang kotor dan penuh debu.
        “Hmmm... Nama yang sangat cocok sekali untukmu!!!” kata kakak-kakak tirinya.

       Beberapa lama kemudian, di suatu hari datanglah pengawal kerajaan yang sedang menyebarkan gulungan surat undangan pesta dari Istana Kerajaan.
      “Asyiiik! kita akan berpesta dan berdandan secantik-cantiknyaaaa!!! Bagaimana kalau aku yang jadi putri sang raja? Ibu pasti akan sangat gembira”, kata kakak-kakak tiri.

         Tibalah hari yang dinanti-nanti, kedua kakak tiri Cinderela mulai berdandan secantik-cantiknya. Namun Cinderela termenung dan sedih, karena Cinderella tidak diperbolehkan ikut oleh kedua kakak tirinya ke pesta Istana Kerajaan. “Bagaimana mau ikut? Baju pun kamu tak punya! Apa kamu mau berpesta dengan baju kotor sepert itu?!”, ujar kakak Cinderela.

        Setelah semua berangkat ke pesta kerajaan, Cinderela pergi ke kamarnya yang sepi. Lalu Ia menangis sekeras-kerasnya karena hatinya sangat menyesal dan sedih. “Aku ini tak bisa pergi ke pesta istana kerajaan dengan baju sekotor ini, tapi aku sangat ingin pergi ke sana”. Mendengar Cinderella menangis, tidak lama kemudian terdengar sebuah suara aneh. “Cinderela,, Cinderella,, sekarang berhentilah menangis”. Ketika Cinderela membuka matanya dan berbalik, Ia melihat seorang peri dengan tongkat di tangannya. Lalu peri itu tersenyum ke arahnya. “Cinderela, sekarang bawalah empat ekor tikus dan dua ekor kadal disini, percayalah padaku” Kata Ibu peri.

        Setelah hewan kecil itu dikumpulkan oleh Cinderela, Ibu Peri membawa tikus dan kadal itu ke kebun labu di halaman belakang rumah. “Sim,, salabim!!!” Kata Ibu Peri dengan membacakan sihirnya, maka terjadilah  keajaiban! Tikus tikus langsung berubah menjadi empat ekor kuda, dan  kadal-kadal menjadi dua orang pengendara kuda. Dan yang terakhir, Cinderela berubah menjadi Tuan Putri yang cantik jelita, dengan memakai gaun yang sangat indah dan megah.

        Karena terlalu gembira, Cinderela menari berputar-putar dengan sepatu kaca miliknya. Ibu Peri berkata, “Cinderela,, ingatlah pengaruh sihir ini akan sirna setelah lonceng berbunyi tepat pukul dua belas malam berhenti. Jadi pulanglah sebelum tengah malam tiba. “Baik Nek. Terimakasih” jawab Cinderela dengan gembira. Dengan kereta kuda emas segera berangkat membawa Cinderela menuju istana kerajaan. Setelah tiba di istana, Cinderela memasuki ruang aula istana kerajaan. Begitu masuk, pandangan para tamu hanya tertuju pada Cinderela.

       Para undangan sangat kagum dengan kecantikan Cinderela, “Lhat! Cantik sekali putri itu! Berasal dari mana Putri itu ya?!” tanya para undangan. Kemudian sang Pangeran datang menghampiri Cinderela. “Selamat malam Putri yang cantik, maukah Anda menari denganku?” kata sang pangeran. “Baiklah dengan senang hati” kata Cinderela sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum. Mereka menari dan berputar berdua dalam irama musik yang syahdu.

           Di lain sisi, Ibu dan kedua kakak tiri Cinderela tidak menyangka kalau tuan putri yang cantik itu sangat mirip dengan Cinderela. Sang Pangeran terus berdansa dan berdansa dengan Cinderela. “Wanita seperti andalah yang saya impikan selama ini”, kata Sang Pangeran. Karena terlalu bahagianya, Cinderela lupa peringatan waktu Ibu Peri. Jam mulai berbunyi 12 kali. “Maaf Pangeranku, jam sudah tengah malam, aku harus segera pulang”. Tiba-tiba Cinderela menarik tangannya dari genggaman sang pangeran dan segera berlari ke luar Istana Kerajaan.

             Di tengah perjalanan, tanpa disadari sepatu Cinderela terlepas sebelah, tetapi Cinderela tidak memperdulikannya, Ia terus berlari dan berlari. Sang Pangeran mengejar Cinderela, tetapi ia kehilangan jejak Cinderela. Di tengah anak tangga kerajaan, tertinggal sepatu kaca kepunyaan Cinderela. Pangeran mengambil sepatu kaca itu dan berkata dengan bertekad, “Aku akan mencarimu, Cinderela”. Walaupun Cinderela berubah menjadi gadis yang berdebu, Ia sangat bahagia karena bisa berpesta dengan Sang Pangeran.

           Pada harinya berikutnya, pengawal-pengawal kerajaan diutus oleh Sang Pangeran untuk mendatangi rumah-rumah yang ada anak gadisnya di seluruh negeri. Tujuan kedatangan para pengawal kerajaan itu untuk mencocokkan sepatu kaca itu dengan kaki mereka. Tetapi tidak ada yang cocok satupun, sampai pada akhirnya para pengawal tiba di rumah Cinderela.

           “Maaf, kami diperintah untuk mencari gadis yang kakinya cocok dengan sepatu kaca ini,” kata para pengawal kerajaan. Kedua kakak tiri Cinderela mencoba sepatu itu, tapi kaki mereka terlalu besar. Mereka tetap memaksa kakinya masuk ke sepatu kaca itu sampai lecet. Pada saat itu, pengawal kerajaan melihat dan mendengar Cinderela bernyanyi. “Hai kamu yang bernyanyi, cobalah sepatu kaca ini,” kata pengawal kerajaan. Lalu Ibu tiri Cinderela tidak terima, ”Sepatu ini terlalu mewah dan tidak akan cocok dengan anak berdebu ini!”. Kemudian Cinderela memasangkan sepatu di kakinya. Ternyata sepatu kaca itu sangat cocok. “Ah! Andalah Tuan Putri yang kami cari!” kata pengawal kerajaan dengan gembira. “Hai Cinderela, Selamat yaa”, lalu Cinderela melihat ke belakang, dan ibu peri sudah berdiri di belakangnya. “Mulai sekarang,  hiduplah bahagia bersama Pangeran. Sim salabim!!!” kata ibu peri.

     Begitu peri membaca mantranya, seketika itu Cinderela berubah menjadi seorang Tuan Putri yang memakai gaun pengantin yang cantik jelita. “Pengaruh sihir ini tidak akan hilang walau jam berbunyi 12 kali”, kata ibu peri. Kemudian Cinderela diantar oleh tikus-tikus dan burung yang selama ini menjadi temannya di rumah itu.

      Sesampainya di Istana Kerajaan, Sang Pangeran menyambutnya sambil tersenyum legah dan bahagia. Pada akhirnya Cinderela dan Pangeran menikah dan hidup bahagia selamanya.

- SEKIAN
Share:

Translate

Labels

Featured Post

Perang Bubat Antara Majapahit dan Sunda

Sejarah Perang Bubat berasal dari Prabu Hayam Wuruk yang ingin memperistri putri Prabu Linggabuana yang bernama Dyah Pitaloka Citr...

About Me

My photo
semua konten blog-blog yang saya publis adalah 100% lulus uji konten dari berbagai Duplicate Checker, terima kasih ........ My Contacts : Instagram : @suhendravebrianto ,, Twitter : @suhendravebrian
-------- SUBSCRIBE untuk mendapatkan tutorial Adobe Photoshop dan After Effect yang super keren.

Recent Posts

Populer Stories

Suhendra Vebrianto. Powered by Blogger.

BTricks

cursor

Mushroom Shroom