Blog ini berisi tentang 1001 cerita rakyat seperti kumpulan dongeng, fabel, legenda suatu wilayah, cerita lucu, kumpulan motivasi. Selamat Membaca.

Total Tayangan Laman

Istana Bunga

Pada zaman dahulu, ada seorang raja dan ratu yang memiliki sifat kejam. Raja dan ratu itu suka berfoya-foya dan menindas rakyat miskin. Tapi Raja dan Ratu mempunyai putra dan putri yang baik hati. Sifat mereka sangat berbeda dengan Raja dan Ratu. Mereka bernama Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna yang terkenal selalu menolong rakyat yang kesusahan. Anak-anaknya suka menolong rakyatnya yang memerlukan bantuan.

Suatu hari, Pangeran Aji Lesmana mengadu pada ayah bundanya,  "Ayah dan Ibu tega. Kenapa menyusahkan orang miskin terus?!"

Raja dan Ratu sangat marah mendengar perkataan anak mereka.  "Jangan mengatur orangtua, anak kecil! Kamu telah berbuat salah, aku akan menghukummu! Sekarang pergilah dari istanaku!", kata Raja. 


           Mendengarnya, Pangeran Aji Lesmana tidak terkejut. Justru Puteri Rauna yang kaget. Lalu Puteri Rauna menangis dan memohon kepada ayah bundamya, "Jangan usir Kakak! Jika Kakak harus keluar dari istana ini, saya akan mengikutinya pergi!"

          Raja dan Ratu yang masih emosi. Mereka membiarkan Puteri Rauna pergi bersama kakaknya. Kemudian Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna mulai mengembara. Mereka berubah menjadi orang biasa. Dan mereka mengubah nama menjadi Kusmantoro dan Kusmantari. Dalam perjalanan, mereka mencari guru untuk menimba ilmu. Kusmantoro dan Kusmantari ingin menggunakan ilmu itu untuk menyadarkan kedua orangtua mereka.


          Hingga Kusmantoro dan Kusmantari tiba di sebuah gubug. Gubug itu dihuni oleh seorang kakek yang sudah sangat tua. Dulu kakek sakti itu pernah menjadi guru kakek mereka. Dan Kusmantoro dan Kusmantari mencoba mengetuk pintu.
           "Silakan masuk, wahai anak muda," sambut kakek tua renta. Namun kakek tua renta itu sudah tahu kalau mereka adalah cucu-cucu bekas muridnya. Kakek sakti itu sengaja berpura-pura tak tahu. Lalu Kusmantoro mengutarakan tujuannya,  "Kami, kakak beradik yang yatim piatu. Kami ingin berguru pada Panembahan."


          Kakek sakti yang bernama Panembahan Manraba itu mulai tersenyum pada kebohongan Kusmantoro. Tapi karena kebijaksanaannya, Panembahan Manraba menerima Kusmantoro dan Kusmantari menjadi muridnya.

             Kemudian Panembahan Manraba menurunkan ilmu-ilmu kerohanian dan kanuragan pada Kusmantoro dan Kusmantari. Ternyata mereka cukup berbakat. Dalam waktu singkat mereka menguasai ilmu-ilmu yang diajarkan. Hingga berbulan-bulan mereka dilatih keras oleh Penambahan Manraba.

          Pada suatu malam, Panembahan Manraba memanggil Kusmantoro dan Kusmantari, "Anakku, wahai Kusmantoro dan Kusmantari. Sementara sudah cukup kalian berdua berguru di sini. Ilmu-ilmu lainnya akan ku berikan setelah kalian melaksanakan suatu amalan"
"Satu amalan apa itu, wahai Panembahan?" tanya Kusmantari.
"Besok pagi dini hari, petiklah dua kuntum melati di samping kanan rumah gubug ini. Lalu berangkatlah menuju istana megah di sebelah barat desa. Dan berikan dua kuntum bunga melati ini kepada Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna. Mereka ingin menyadarkan Raja dan Ratu sebagai kedua orang tua mereka".

          Kusmantoro dan Kusmantari langsung terkejut. Namun keterkejutan mereka ditahan rapat-rapat. Mereka tak ingin penyamaran mereka selama ini terbongkar.
             "Dua kuntum melati itu memiliki khasiat menyadarkan Raja dan Ratu dari perbuatan buruk mereka. Namun ada syaratnya, dua kuntum melati itu hanya berkhasiat jika disertai kejujuran hati" pesan Panembahan Manraba.

         Waktu sudah masuk tidur malam, Kusmantoro dan Kusmantari mulai resah. Mereka memikirkan amanah Panembahan. Apakah mereka harus mengakui kalau mereka adalah Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna? Jika tidak, berarti mereka berbohong dan tidak jujur. Padahal dua kuntum melati hanya berkhasiat jika disertai dengan kejujuran hati.

         Pada akhirnya di pagi dini hari, mereka menghadap Panembahan Manraba.
     "Kami berdua mohon maaf, Panembahan. Kami telah bersalah karena tak jujur pada Panembahan selama ini."
          "Aku mengerti, Anak-anakku. Aku telah mengetahui bahwa kalian berdua adalah Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna. Sekarang pulanglah! Ayah bundamu sedang menunggu di istana."

         Kemudian mereka mohon pamit dan meminta doa restu dari Panembahan Manraba. Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna berangkat menuju istana megah. Ketika sampai di istana, ayah bunda mereka sedang terkena penyakit. Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna langsung memeluk Raja dan Ratu yang sedang lemah.


         Lalu Puteri Rauna meracik dua kuntum melati pemberian Panembahan Manraba. Setelah selesai diracik, obat itu diminumkan pada ayah ibu mereka. Sungguh ajaib! Seketika itu, Raja dan Ratu kembali sembuh. Sifat Raja dan Ratu mulai berubah. Sehingga Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna jadi sangat bahagia. Dan Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna meminta bibit melati ajaib itu pada Panembahan Manraba. Lalu mereka menanamnya di taman istana. Dari sinilah, istana mereka dikenal dengan nama Istana Bunga. Istana yang penuh dengan kelembutan hati dan kebahagiaan keluarga kerajaan.



- SEKIAN
Share:

No comments:

Post a Comment

Let's comment ...

Translate

Labels

Featured Post

Perang Bubat Antara Majapahit dan Sunda

Sejarah Perang Bubat berasal dari Prabu Hayam Wuruk yang ingin memperistri putri Prabu Linggabuana yang bernama Dyah Pitaloka Citr...

About Me

My photo
semua konten blog-blog yang saya publis adalah 100% lulus uji konten dari berbagai Duplicate Checker, terima kasih ........ My Contacts : Instagram : @suhendravebrianto ,, Twitter : @suhendravebrian
-------- SUBSCRIBE untuk mendapatkan tutorial Adobe Photoshop dan After Effect yang super keren.

Recent Posts

Populer Stories

Suhendra Vebrianto. Powered by Blogger.

BTricks

cursor

Mushroom Shroom