Suatu hari saat libur sekolah, teman-teman Monalisa datang ke rumahnya untuk bermain lompat tali. Dan saat teman-temannya datang Monalisa pun menyambutnya dengan baik dan senyuman yang indah. Setelah bermain dan beristirahat, teman-temannya bercerita bahwa jika ingin menjadi model yang barakah harus memiliki kualitas rambut yang sehat dan mempesona. Sambil bercerita tentang model, teman-temannya juga bercerita tentang salon ekonomis di kota Nyalon. Saat teman-teman Monalisa pulang. Dia berambisi untuk pergi ke salon ekonomis itu.
Keesokan harinya, Monalisa pamit kepada orang tuanya untuk pergi ke salon ekonomis di kota Nyalon. Saat di bus, Monalisa duduk ditengah disebelah kanan. Lalu datanglah seorang pria yang tak dikenal yang terus memandanginya. Saat turun dari bus, Monalisa langsung pergi dan mencari salon ekonomis itu. Lalu dia pun menemukannya tepat dipinggir jalan. Dan tanpa malu-malu, ia pun pergi kedalam salon ekonomis itu dan saat disana ia pun berharap agar dapat menjadi seorang model yang barakah dikemudian hari. Setelah keluar dari salon, Monalisa pun merasa puas, kaget dan merasa melayang diangkasa. Lalu ia pun kembali ke desanya dengan naik bus. Namun saat di bus, pria tak dikenal itu kembali memangdanginya dengan mata yang tajam. Lalu Monalisa pun beranggapan bahwa pria ini pasti mau mencuri uangku.
Saat inilah, Monalisa sengaja sebelum naik kedalam bus, ia terlebih dahulu menaruh kepiting didalam tasnya. Kemudian. . . . . saat pria itu mendekatinya, secara tiba-tiba pria tak dikenal itu berteriak Aaaaaaaaaa. . . . . sambil memegangi tangannya yang dicapit oleh kepiting jagoan Monalisa. Lalu Monalisa pun berkata, “Rasakan capitan kepiting itu”. Heheheeee. . . . .
Gimana sobat? Lucu bukan!